Penyakit Kritis Dan Implikasinya Dalam Kehidupan

 SEDIA PAYUNG SEBELUM HUJAN 

Suatu kata-kata yang sangat bijak. Benar adanya. Khususnya mengenai perencanaan keuangan, karena penyakit kritis datangnya tiba-tiba, tidak melihat latar belakang ekonomi, status sosial, bahkan usia. Suatu penyakit kritis akan sangat berdampak pada kondisi keuangan, pada anggota keluarga yang lain. Jelas hal ini tidak dapat dihindari, persiapkan diri Anda sebaik-baiknya sebelum semuanya terlambat.

Dampak penyakit kritis jelas adalah negatif. Dampak suatu penyakit kritis menyebar kesekeliling kita, bukan hanya si penderita namun orang lain. Berikut adalah penjelasan lebih mendetail

A. Perspektif Sosial

Dampak penyakit kritis tercermin pada perkembangan psikososial, khususnya pada anak dan remaja. Keterlibatan dengan teman-teman serta prestasi disekolah. Penulis memfokuskan dampak kondisi kritis dari perspektif sosial ini pada anak dan remaja karena dampaknya begitu luar biasa. Beberapa point juga berlaku pada dewasa.  Antara lain:

  1. Dampak pada pertumbuhan dan pubertas

    Suatu kondisi atau penyakit kritis seperti kelainan jantung menyebabkan terhambatnya pertumbuhan fisik.

  2. Penampilan

    Kondisi atau penyakit kritis menyebabkan depresi dan cemas terhadap penampilan diri, misalnya mengharuskan menggunakan alat bantu dengar, kursi roda. Seseorang menjadi minder, rendah diri, menyendiri, meningkatnya kekhawatiran terhadap fungsi seksualitas, gangguan makan, pemarah.

  3. Perkembangan sosial dan emosi

    Dibutuhkan pendekatan dan perhatian dari anggota keluarga.

  4. Kemandirian

    Anak-anak dan remaja yang terkena penyakit kritis sangat bergantung pada orang tua atau anggota keluarga lain, secara psikologis akan menjadikan penurut dan kekanak-kanakan.

  5. Pendidikan

    Penyakit kritis menyebabkan sering tidak masuk sekolah karena harus cek ke dokter secara rutin, tidak naik kelas karena sulit mengejar ketertinggalan, berkurangnya fungsi kognitif akibat obat-obatan.

  6. Kelompok sebaya

    Dengan adanya kondisi kritis meyebabkan aktifitas sering terhambat akibat faktor fisik, mental, atau masalah sensoris saraf. Berakibat lansung seperti mudah capek, sering ke dokter, atau sering dirawat dirumah sakit. Berujung pada menghindarnya teman-teman, menjadi terasing, ditolak oleh lingkungan, menarik diri dari pergaulan.

  7. Pekerjaan

    Terutama pada remaja yang terkena kondisi kritis kelak pada saat dewasa akan lebih sedikit mendapatkan pekerjaan tetap dan berkarir. Juga terhadap penghasilan akan lebih rendah dari rekan yang lain.

  8. Perilaku berisiko

    Terutama dibidang seksualitas dan obat-obatan terlarang sering terjadi pada remaja. Bila disertai dengan kondisi kritis maka perlaku ini akan lebih sering terjadi sebagai respon atas kondisi yang dialami.

  9. Terhadap keluarga

    Kondisi kritis menyebakan remaja sangat tergantung kepada orang tua dan keluarga. Waktu dan biaya banyak digunakan untuk merawat, maka tentu hal ini berpengaruh pada keuangan keluarga. Orang tua menjadi merasa bersalah, frustasi, cemas dan depresi terhadap kondisi yang dialami anggota keluarga. Bagi anak dan anggota keluarga yang lain menjadi berkurang drastis.

B. Perspektif Psikologis

Selain gangguan dan keterbatasan fisik atas suatu penyakit kritis dapat menyebabkan gangguan psikologis. Yang lebih membebani adalah ketika penderita adalah pencari nafkah keluarga. Menyebabkan stress, depresi, merasa tak berdaya, putus asa bahkan bunuh diri.

C. Perspektif Keuangan

Ini merupakan dampak terhebat bagi suatu keuarga ketika salah satu anggota keluarga mengalaminya. Biaya pengobatan yang tinggi, biaya perawatan, rawat inap dan lain sebagainya. Tidak jarang menyebabkan jatuh dalam kemiskinan. Perlahan tapi pasti kekayaan yang kita kumpulkan berkurang terus menerus.

Kehidupan sempurna yang pernah kita miliki hilang begitu saja ketika penyakit kritis menyerang. Hidup indah dan semua mimpi serta cita-cita yang telah terbangun bertahun-tahun hilang begitu saja. Untuk menghindari hal tersebut alangkah baiknya kita memiliki asuransi terhadap kondisi kritis yang mungkin terjadi untuk menyelamatkan keuangan dan masa depan diri dan keluarga kita dimasa yang akan datang.

Mulailah dengan menghitung kebutuhan perlindungan Anda, lalu pilih perlindungan seperti apa yang Anda perlukan. Apakah rumah sakit saja, biaya hidup, perlindungan terhadap investasi Anda, bahkan kecelakaan. Tambahkan juga tabungan atau investasi sebagai perencanaan keuangan bagi pendidikan Anak, mengembangkan usaha, merencanakan masa pensiun dengan berbagai alokasi dana baik secara konvensional maupun konsep syariah.